Jakarta – Pernah membayangkan seperti apa wajah semut? Kini, wajah makhluk kecil itu akhirnya terungkap dari kompetisi foto tahunan Nikon, “2022 Nikon Small World Photomicrography Competition”.
Kompetisi fotografi mikro tersebut digelar Nikon karena ada begitu banyak hal di dunia yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Hanya saja setiap orang butuh bantuan untuk melihat lebih jelas, termasuk hal-hal kecil seperti wajah semut tadi.
Foto wajah semut itu menjadi bagian dari seluruh foto yang diterima Nikon di kompetisi fotografi mikro 2022. Fotografer yang berhasil memotret wajah semut tersebut bernama Eugenijus Kavaliauskas.
Hasil foto tersebut cukup membuat bingung, karena wajah yang berhasil dipotret sangat tidak disangka-sangka. Wajah semut tersebut tampak seperti monster yang penuh dengan amarah, kebencian, dan siap menerkam musuhnya.
Matanya yang berwarna merah menatap dengan tajam. Bagian atas kedua mata semut juga terdapat tanduk. Lalu, di bagian bawah sekitar mulut, terdapat garis-garis berwarna kuning yang terlihat seperti gigi dari makhluk kecil tersebut. Wajah semut secara keseluruhan juga tampak bersisik.
Menurut penjelasan sang fotografer, foto tersebut bisa dipotret karena rumahnya dekat dengan hutan. Sehingga membuat Kavaliauskas mudah untuk mencari dan memotret semut.
Wajah semut berhasil didapatkan setelah melakukan perbesaran gambar sebanyak lima kali melalui mikroskop. Sang fotografer juga menambahkan bahwa pada dasarnya tidak ada kengerian di alam ini.
“Saya selalu mencari (foto) detail, bayangan, dan sudut yang tidak terlihat. Tujuan fotografi adalah menjadi penemu. Saya terpesona oleh mahakarya Sang Pencipta, dan (memiliki) kesempatan untuk melihat rancangan Tuhan,” ujar Kavaliauskas, dirangkum KompasTekno dari Independent, Senin (24/10/2022).
Foto wajah semut karya Kavaliauskas sendiri berhasil masuk ke dalam daftar finalis lomba fotografi mikro Nikon.
Pemenang kompetisi
Selain foto wajah semut, terdapat foto-foto lainnya juga yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah foto embrio tokek Madagaskar karya Grigorii Timin dari Universitas Jenawa, yang berhasil menjadi foto terbaik/juara pertama.
Foto tersebut diambil setelah diperbesar 63 kali. Di gambar tersebut juga dapat terlihat tulang dan saraf tangan embrio tokek secara jelas.
Perpaduan warna yang mencolok pun menarik perhatian. Seperti ada beberapa bagian tulang tangan dan kuku yang berwarna kuning dan oranye. Kemudian, saraf-saraf dari embrio tersebut berwarna Cyan.
“Dengan piawai memadukan teknologi pencitraan dan kreativitas artistik, Timin (pemenang kompetisi) menggunakan mikroskop beresolusi tinggi dan menjahit gambar untuk menangkap spesies tokek Phelsuma Grandis Day ini,” ujar pihak Nikon.
Juara kedua adalah foto jaringan payudara yang menunjukkan sel-sel mioepitel kontraktil melilit alveoli penghasil susu. Foto tersebut dibuat oleh Dr. Caleb Dawson.
Sedangkan juara tiga adalah foto jaringan pembuluh darah di usus tikus dewasa, karya fotografer Satu Paavonsalo dan Dr. Sinem Karaman.
Foto mikro lainnya adalah karya Wim van Egmond dari Museum Mikropolitan, dengan karya foto larva anemon yang tampak seperti hantu yang sedang mengambang.
Ada pula fotografer Murat Ozturk berhasil mendapatkan wajah dari serangga lalat yang menempel pada harimau kumbang. Gambar tersebut memiliki warna yang sangat mencolok dan didominasi oleh warna biru.
Nikon, sejauh ini, telah menyelenggarakan kompetisi fotografi selama 48 tahun. Upaya tersebut dilakukan untuk memamerkan karya-karya fotografer yang mengandalkan kekuatan teknologi. (Kompas.com)