Jakarta – Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar meringkus tujuh dari delapan orang pelaku penyerangan Warkop Dokter Kopi, yang saat bersamaan ada tujuh perwira polisi sedang asik ngopi. Akibat penyerangan tersebut, Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Reonald TS Simanjuntak sampai memberikan tiga kali tembakan peringatan.
Reonald menjelaskan kejadian penyerangan sekelompok remaja yang viral di media sosial tersebut terjadi Minggu (6/11) dini hari. Reonald mengaku saat itu dia bersama enam anggotanya sedang santai menikmati kopi di Warkop Dokter Kopi, Jalan Pengayoman, Makassar.
“Pada saat kami sedang santai menikmati kopi di (jalan) Pengayoman, kemudian ada teriak dari seorang anak yang rupanya tukang parkir di situ. Diserang, perang katanya,” ungkap Reonald di Mapolrestabes Makassar, Selasa (8/11).
Saat mendengar kata-kata tersebut, dia bersama Wakasatreskrim dan Kanit Jatanras Polrestabes Makassar bereaksi dan keluar warkop. Reonald mengaku saat itu dia sempat mengeluarkan tembakan peringatan kepada para pelaku, karena membawa busur dan parang.
“Tidak ada (terkena tembakan). Semua tembakan peringatan dan pada saat itu ada tiga kami langsung amankan,” ungkapnya.
Setelah mengamankan tiga pelaku, pihaknya melakukan pengembangan dan menangkap tujuh pelaku lainnya. Reonald mengaku barang bukti parang baru ditemukan pada Senin (7/11) malam.
“Mendengar suara itu, kami keluar, sisir dan mengamankan saat ini delapan dari sembilan tersangka. Pelaku rata-rata anak-anak di bawah umur,” beber dia.
Reonald meluruskan bahwa penyerangan dilakukan para pelaku motifnya bukan karena perebutan lahan parkir. Reonald mengaku penyerangan tersebut karena adanya kesalahpahaman.
“Awalnya pelaku ini lewat, mungkin ada gesekan dengan tukang parkir, akhirnya pulang memanggil temannya dan menyerang pas di depan kedai kopi saat kami sedang duduk santai di situ. Pelaku dan tukang parkir tidak baku kenal,” ucapnya.
Sebelumnya, vdeo penyerangan orang tidak dikenal sebuah Warkop di bilangan Jalan Pengayoman, Kota Makassar viral di media sosial (medsos). Aksi penyerangan dilakukan preman tidak jadi dilakukan karena di dalam warkop terdapat polisi bahkan Kepala dan Wakil Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar. (merdeka.com)