TERNATE, Beritamalut.co – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara menggelar kegiatan speak up dialog bertema “Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan di Kampus”.
Acara yang berlangsung di Aula Nuku Universitas Khairun (Unkhair), Kamis (17/11/2022) dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir dan dihadiri Rektor Unkhair, Dr Ridha Ajam, Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara, Musyrifah Alhadar, Dr. Nurlela Syarif sebagai Pemateri dan Juga Anggota DPRD Kota Ternate dan Perwakilan Dirkrimsus Polda Malut.
Samsudin dalam sambutannya berharap dengan kegiatan ini ade-ade mahasiswa dapat membentengi diri dan berupaya menghindari kekerasan.
Karena pada dasarnya, kekerasan itu juga dapat menghilangkan kesempatan bagi perempuan dalam berkarir di masa depan, baik berpolitik atau yang lainnya.
Acara ini sangat penting, agar supaya adik-adik mahasiswa terutama perempuan mampu menghindar dari kekerasan.
“Saya juga berharap kepada adik-adik mahasiswa khususnya laki-laki agar dapat menyayangi dan menjaga teman-teman perempuan,” ungkapnya.
Samsuddin juga berharap ke depannya, Maluku Utara bisa mempunyai bibit yang hebat dari kaum perempuan karena potensial bibit ke depan untuk memberikan kontribusi bagi daerah ini dan bangsa Indonesia, juga banyak yang lahir dari kaum perempuan.
Dari kaum perempuan juga diharapkan dapat membawa atau memberikan ide dan gagasan bagi daerah Provinsi Maluku Utara yang lebih baik ke depannya.
Sementara, Rektor Unkhair, Dr Ridha Ajam menambahkan, bahwa dalam Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 terkait dengan pencegahan seksual di kawasan perguruan tinggi menjadi dasar kegiatan ini.
Maka demikian, kata Ridha, Unkhair punya PSW yang bicara soal hak-hak perempuan dan termasuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan.
Unkhair kata Ridha akan membangun sistem, sehingga jika terjadi kekerasan fisik dan kekerasan seksual maka bisa dilaporkan dalam sistem yang disediakan pihak kampus.
“Kami tidak ingin mendapatkan perlakuan yang berandai-andai yang menyimpang di lingkungan kampus. Tapi, jika ada maka kami berharap agar bisa menyampaikan ke kami, baik melalui Satgas PPKS Unkhair atau langsung ke Rektor dan Warek III agar kita bisa tindak lanjut laporan itu,” kata Ridha.
Rektor juga berharap dengan dialog ini, mahasiswa kita harus lebih berani lagi menyampaikan hal-hal yang memang berbau unsur kekerasan di lingkungan kampus. (Uku)