TERNATE, Beritamalut.co – Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Moh Zulfikar Iskandar mengatakan, kondisi di Desa Lelilef Sawai, Kabupaten Halmahera Tengah, saat ini kondusif pasca bentrokan dua kelompok pemuda pada 24 dan 25 Desember 2022 lalu.
Meski demikian saat ini masih ada 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau 200 personil dari TNI dan Polri disigiakan.
Diantaranya 1 SSK pasukan TNI 732 Banau dan 1 SSK dari Brimob Polda Malut.
“Tadi malam saya bersama dengan Dandim , tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda duduk bersama menyampaikan apa yang menjadi langkah-langkah kepolisian dan mereka menerima semua terutama diproses sesuai jalur hukum,” kata Zulfikar Iskandar ketika dihubungi, Jumat (06/1/2023).
Kapolres menjelaskan, pasca kejadian awal, ada sekitar 21 orang dilakukan pemeriksaan sebagai saksi-saksi dari kedua belah pihak dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan.
Kapolres menambahkan, TNI Polri masih stand by disana setelah adanya kabar satu korban dari salah satu kelompok meninggal dunia.
Tadi malam juga kata Kapolres, polisi kembali mengamankan satu orang dan untuk permasalahan ini, rencananya akan dilakukan gelar perkara di Polda Maluku Utara.
Ditanya akar masalah perkelahian tersebut, Kapolres menjelaskan karena masalah konsumsi minuman keras, yang kemudian melebar saling tegur, ada yang tersingggung hingga akhirnya tidak terima baik dan terjadi perkelahian.
“Pada prinsipnya awal mula akar masalah konsumsi miras, saling tegur, tersinggung, tidak terima dan saling serang. Karena itu, kemarin kami sudah musnahkan 9 ton minuman keras jenis Cap Tikus,” ujar Kapolres.
Kapolres mengimbau kepada kedua kelompok agar sama-sama menahan diri, karena ini hanya oknum sehingga jangan terpancing dengan isu-isu. Masyarakat juga diharapkan dukungannya untuk sama-sama memberantas minuman keras. (mn)