TERNATE, Beritamalut.co — Pemerintah Kota Ternate melalui beberapa OPD teknis melakukan audiens bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kota Ternate, yang dilangsungkan di lantai dua Kantor Bappelitbangda Kota Ternate, Senin (29/5/2023).
OPD terkait diantaranya Bappelitbangda, Kesbangpol, PUPR, Dishub, Perkim, Dinas Kesehatan, BPBD dan Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ternate.
Usai pertemuan, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, pertemuan tadi menindaklanjuti aksi yang dilakukan teman-teman GMKI Cabang Kota Ternate beberapa waktu lalu di Batang Dua.
Menurut Rizal, kurang lebih 12 poin tuntutan yang disampaikan ke Wali Kota Ternate dalam aksi yang mereka lakukan. Untuk itu, Wali Kota meminta agar ditindaklanjuti dengan melakukan pertemuan lanjutan bersama GMKI.
“Jadi pada inti pertemuan itu kita lebih pada sharing informasi, baik disampaikan oleh GMKI Cabang Kota Ternate kepada kita selalu perwakilan Pemerintah Kota Ternate, terkait dengan sejumlah masalah yang mereka temui di lapangan,” kata Rizal.
Bebeberapa harapan GMKI diantaranya meminta Pemerintah agar normalisasi kali mati, mereka juga menyoroti masalah stunting, jalan dan pelayanan armada.
“Sehingga di dalam APBD tahun 2023 ini ada pengadaan 9 mobil ambulans, 8 mobil di masing-masing kecamatan termasuk Batang Dua dan 1 mobil Jenazah ada di Dinas Kesehatan,” kata Rizal.
Memang katanya, ada beberapa program sudah masuk di APBD tahun 2023 yang disoroti GMKI. Dan ada juga yang masuk di dalam perencanaan di tahun 2024. Misalnya pembebasan lahan untuk memindahkan dua mesin PLN di Pulau Mayau.
Dua mesin PLN tersebut sudah mengalami karatan akibat lokasinya dekat dengan air laut. Dan berdasarkan penyampaian Kadis Perkim bahwa, akan siap melakukan pembebasan lahan untuk pemindahan mesin guna lampu nyala 1×24 jam.
“Hanya saja realisasi listrik untuk nyala 1×24 jam belum bisa dipenuhi di tahun 2023 ini. Tapi sudah masuk dalam alokasi APBD 2024 telah masuk di RKPD yang saat ini Bappelitbangda Kota Ternate lagi menyusun. Dan untuk pembebasan lahan akan dilakukan, sementara listrik akan menyala 1×24 jam akan terpenuhi di tahun 2024,” ungkapnya.
Rizal menambahkan, ada juga poin terkait pariwisata yang ada di Batang Dua yakni Batu Hitam dan Gua Tengkorak. Gua tengkorak ini berupa batu dan memiliki nilai warisan geologi, sehingga akan dimasukan ke dalam 41 situs geologi untuk Batang Dua.
Jika itu masuk dalam warisan geologi maka ini menjadi titik bagi Pemkot kembangkan pariwisata di Batang Dua.
Selain itu, terkait dengan pasar yang ada di Batang Dua, yakni Pasar Sonyinga Moi. Pasar itu sempat disambangi Wali Kota dan menggelar pasar murah disana.
“Pasar di Batang Dua bisa saja kita buat seperti di Kecamatan Pulau Moti dengan catatan, dermaga harus difungsikan atau dihidupkan di samping pasar. Karena ketika dermaga itu difungsikan maka akan ada penyangga untuk pasar lebih hidup,” tambahnya.
“Sehingga itu, saya sudah sampaikan ke Kadis PUPR agar tolong dilihat dan perbaiki tidak harus dibangun dengan anggaran yang miliaran. Karena sudah ada struktur beton nya, jadi tinggal kita perbaiki, minimal perahu atau kapal kayu bisa sandar kesitu,” Pungkasnya. (Uku)