TERNATE, Beritamalut.co — Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Ternate, telah mengirim sampel ikan mati yang terdampar di pesisir pantai Kelurahan Sasa.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLHK Kota Ternate, M Syarif Tjan, Selasa (12/9/2023) mengatakan, sampel tersebut di bawa ke Water Laboratory Nusantara (WLN) Manado untuk dilakukan uji laboratorium.
Sampel akan selesai diuji atau diekstrak selama 10 hari termasuk dengan hasil analisisnya.
“Karena pak Wali meminta agar segera dilakukan uji sampel, untuk bisa mengetahui secara pasti penyebab kematian ribuan ikan yang terdampar di pesisir pantai Kelurahan Sasa, Kota Ternate pada Minggu (10/9/2023) kemarin,” katanya.
Ini katanya menjadi konsen pemerintah kota untuk menyelesaikan persoalan lingkungan, terutama biota laut (ikan).
Syarif juga menyampaikan, untuk bangkai ikan sebagian sudah di tanam dan lainnya terbawah arus.
“Jadi akan kita bersihkan sampah di sekitar pesisir pantai Kelurahan Sasa, Gambesi dan Jambula. Karena kita juga akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan di tiga Kelurahan yang berdekatan itu,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar masyarakat di tiga kelurahan itu tidak membuang sampah sembarangan karena di lokasi ikan mati, terdapat tiga muara barangka (kali mati) yang berpotensi mengalirkan limbah organik ke pesisir pantai.
Saat ditanya jika hasil uji sampel itu mengarah ke limbah cair pabrik tahu, Syarif mengatakan akan ada langkah-langkah yang diambil secara teknis.
Langkah pertama katanya akan memaksimalkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Pabrik tahu. Kedua, akan mencari alternatif lain, seperti limbah cair pabrik tahu tidak di buang ke laut, tapi bisa dimanfaatkan seperti gas mektan.
“Dan ketiga, jika sangat darurat maka akan dipasang injeksi oksigen ke perairan laut, menggunakan blower untuk menghasilkan udara oksigen,” tambahnya. (Uku)