Jakarta – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, meminta sekitar 2.000 tentara bersiap-siap untuk dikerahkan ke Israel saat sekutunya dan kelompok Hamas Palestina masih berperang.
Menurut seorang pejabat Kemhan AS, Unit Ekspedisi Marinir AS (MEU) sedang menuju ke perairan lepas pantai Israel.
Namun, Washington memastikan para pasukan ini dikerahkan bukan untuk tujuan berperang. Sejumlah pejabat Pentagon mengatakan ribuan pasukan AS ini bakal dikirim ke Israel untuk membantu memberikan dukungan medis dan logistik ke Israel.
Para pejabat Pentagon juga menuturkan perintah Austin ini belum berarti bahwa ribuan pasukan AS ini sudah pasti akan dikerahkan ke Israel, atau siapa pun yang dikirim bertugas nantinya akan dikerahkan ke medan tempur.
Selain itu, mereka mengatakan langkah ini bertujuan untuk mencegah perang regional yang lebih luas. Namun, keputusan ini membuat AS terlibat dalam konflik di Timur Tengah itu.
Sebetulnya, rencana pengerahan pasukan AS ke Israel sudah mencuat sejak pekan lalu. Namun, perwakilan Gedung Putih tak banyak berkomentar.
Dikutip CNN pada Senin (16/10), para pejabat Pentagon berhati-hati membahas potensi pengerahan pasukan ke Israel karena pemerintah tak ingin memberi kesan AS terlibat dalam perang itu.
Namun, ada persiapan yang sedang dilakukan untuk berbagai kemungkinan.
Dalam beberapa pekan terakhir, MEU telah ditempatkan di dekat Kuwait sebagai bagian dari latihan terjadwal di sana.
MEU bertugas untuk melancarkan operasi amfibi, merespons krisis, memberi bantuan kemanusiaan, dan melancarkan operasi khusus tertentu.
Juru bicara MEU Kapten Angelica White mengatakan kapal mereka, USS Bataan, berangkat lebih awal “sebagai akibat dari kejadian yang muncul.
Sejumlah pejabat mengatakan unit itu menuju Israel. Namun, sejauh ini tak jelas di mana mereka akan berlabuh.
USS Bataan dan MEU ke-26 telah beroperasi di Timur Tengah sejak Agustus sebagai upaya menghalangi agresi Iran di Teluk Oman dan Selat Hormuz.
Perang pasukan Israel dan Hamas masih berkecamuk sejak 7 Oktober lalu. Imbas perang ini, ribuan orang meninggal.
Belakangan, Israel memberi ultimatum agar warga di Gaza mengungsi karena mereka menargetkan untuk menghancurkan Hamas.
Pengumuman Israel dikecam berbagai pihak termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka menilai langkah itu bisa memicu bencana kemanusiaan.
Sumber: cnnindonesia.com