Jakarta – Lailatul qadar menyimpan sejumlah keutamaan. Menurut sebuah riwayat, Nabi Musa AS pernah bermunajat kepada Allah SWT dan semua jawabannya ada pada lailatul qadar.
Munajat Nabi Musa AS ini diceritakan dalam Kitab Kanzul Yawaqit karya Abul Fadhl Muhammad al Harwi dan Kitab Zubdatul Wa’idhin yang turut dinukil Yasin T. Al-Jabouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi dalam buku Fast of The Month of Ramadhan dan buku Spiritual Journey of The Mystics.
Dikisahkan, Nabi Musa AS memohon, “Ya Allah. Aku ingin dekat dengan-Mu.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Orang yang ingin dekat dengan-Ku adalah orang yang tetap terjaga sepanjang lailatul qadar (dengan beribadah kepada-Ku).”
Musa AS berkata, “Ya Allah. Aku ingin mendapat rahmat-Mu.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Rahmat-Ku diberikan kepada orang yang mengasihi fakir miskin sepanjang lailatul dadar.”
Musa AS berkata, “Ya Allah. Aku ingin melintasi jalan lurus ini.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Jalan lurus ini dianugerahkan kepada orang yang sedekah sepanjang lailatul qadar.”
Musa AS berkata, “Ya Allah. Aku ingin menikmati pepohonan dan buah-buahan surga.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Pepohonan dan buah-buahan surga diberikan kepada orang yang bertasbih kepada-Ku sepanjang lailatul qadar.”
Musa AS berkata, “Ya Allah. Aku ingin meraih keselamatan dari api neraka.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Keselamatan dari api neraka dianugerahkan kepada orang yang memohon ampunan-Ku sepanjang lailatul qadar.”
Musa AS berkata, “Ya Allah. Aku ingin meraih ridha-Mu.”
Allah Yang Maha Agung berfirman, “Aku meridhai orang yang melaksanakan salat sunnah dua rakaat pada lailatul qadar.”
Dalam kitab yang sama juga disebutkan, pintu-pintu surga dibuka sepanjang lailatul qadar. Allah SWT juga akan mengampuni dosa orang yang beribadah semata karena-Nya pada malam tersebut. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.” (HR Ahmad dan Thabrani)
Wallahu a’lam.
Sumber: detik.com