LOS ANGELES – Meta pada Kamis (30/11/2023) memperingatkan bahwa kampanye online yang menipu dan berbasis di China menargetkan pemilu tahun 2024 di Amerika Serikat dan negara lain.
Raksasa teknologi di belakang Facebook dan Instagram mengatakan telah menghapus lima jaringan pengaruh terkoordinasi di China tahun ini.
“Aktor-aktor ancaman asing berusaha menjangkau orang-orang melalui Internet menjelang pemilu tahun depan, dan kita harus tetap waspada,” kata pemimpin intelijen ancaman global Meta, Ben Nimmo, saat memberikan pengarahan tentang laporan keamanan terbarunya.
Dilansir dari Reuters, Meta mengatakan telah menghapus 4.789 akun palsu Facebook yang merupakan bagian dari satu postingan kampanye tentang politik nasional dan hubungan dengan China.
Akun-akun di jaringan tersebut memuji China; mengecam para pengkritiknya, dan menyalin postingan online nyata dari para politisi AS yang berpotensi memicu perpecahan partisan.
“Seiring dengan meningkatnya kampanye pemilu, kita dapat memperkirakan bahwa operasi pengaruh asing akan mencoba memanfaatkan partai dan perdebatan yang autentik dibandingkan membuat konten orisinal sendiri,” kata Nimmo.
“Kami mengantisipasi jika hubungan dengan China menjadi topik pemilu di suatu negara tertentu, kita mungkin melihat operasi pengaruh yang berbasis di China berputar untuk menargetkan perdebatan tersebut,” tambahnya.
Meta melacak sumber jaringan tersebut ke China tetapi tidak menghubungkannya dengan pemerintah.
Sumber paling produktif dari jaringan semacam itu adalah Rusia, dengan operasi yang berbasis di negara tersebut berfokus terutama pada melemahkan dukungan terhadap perang melawan Ukraina, menurut Meta.
Situs web yang terkait dengan kampanye berbasis di Rusia baru-baru ini beralih menggunakan perang antara Hamas dan Israel untuk menodai citra Amerika Serikat, menurut laporan keamanan.
Sumber: Kompas.com