Jakarta – Ingat dengan putra sulung Eko Patrio yang lulus SMA pada usia 15 tahun, bernama Syawal? Syawal yang sudah menyelesaikan kuliahnya, kini mulai memegang perusahaan ayah.
Syawal menceritakan soal jalur pendidikannya yang terbilang sangat cepat. Fokus memegang perusahaan ayahnya, Ekomando, Syawal masih belum memilih untuk melanjutkan S2.
“Udahan SMA umur 15, masuk foundation umur 17, masuk universitas 18 tahun. Aku di Singapura,” jelas Syawal, putra sulung Eko Patrio, di studio FYP Trans7, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2024).
Eko Patrio yang juga mengisi acara sama menegaskan saat ini urusah Ekomando ada di tangan putra sulungnya. Eko merasa saat ini adalah waktu yang pas untuk anaknya melanjutkan usah miliknya.
“Sekarang Ekomando Syawal, dia yang tanda tangan semua dia. Syawal Ekomando. Kalau buat gue kapan lagi yang dia dapat diaplikasiin, S1-nya manajemen marketing,” jelas Eko Patrio.
Syawal mengaku bangga mempunyai ayah seorang Eko Hendro Purnomo. Dia mengagumi perjalanan karier ayahnya.
“Ya bangga pasti, bangga banget punya ayah gini dari zero sekarang lihatnya wah. Makanya ini lanjutin punya ayah bismillah semoga makin besar,” harap Syawal, putra sulung Eko Patrio.
Eko Patrio dan Viona sempat memberikan penjelasan pada kesempatan berbeda soal bagaimana bisa putranya bisa lulus lebih cepat dari SMA.
“Sekolahnya dia itu sistemnya sampai SMP kelas 4. Kalau di kita SMA kelas 1. Ada lanjutannya lagi kalau dia lanjutkan SMA, dia bisa lulus, bisa langsung ke universitas. tapi dia mesti probation dulu, diploma, baru ke universitas, itu dari umur 15 tahun. Kuliahnya bukan ke kedokteran, tapi lebih ke ekonomi, IT,” jelas Viona di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Transmedia, Jakarta Selatan.
Syawal, putra pertama mereka saat ini sudah lulus dari Curtin University di Singapura. Sedangkan anak kedua mereka, Nayla, menjalani pendidikan di PSB Academy City Campus, Singapura.
Eko Patrio dan Viona punya pandangan serta cara pendidikan sendiri untuk anak-anak mereka. Eko dan Viona bersyukur ketiga anaknya bisa memegang tanggung jawab dengan baik.
“Saya nggak butuh cerdas, pintar. Kita di rumah nggak pernah bikin kompetisi juara apa karena saya yakin dia punya tanggung jawab sendiri. Saya lepas gitu. Alhamdulillah hasilnya anak-anak kayak gini sekarang,” kata Eko Patrio.
“Belajar itu cuma materi, paling penting pengalaman,” sambung Viona.
“Banyak teman-teman saya sekolah pintar-pintar, pas lulus bingung, gue mau ngapain karena nggak bisa komunikasi. Pola pelajaran orang beda-beda, gimana caranya dia sekolah, nikmat, santai, ada etika, sopan, santun. (Usia) 15 tahun sudah bisa kuliah alhamdulillah, itu bonus,” ungkap Eko Patrio.
Sumber: detik.com