Jakarta – Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, semakin besar pula potensi kejahatan digital. Salah satunya, penipuan perbankan. Modusnya bisa dalam bentuk yang beragam, seperti berpura-pura menjadi pegawai bank lalu meminta informasi pribadi atau memanfaatkan teknologi dan tren untuk memanipulasi korban.
Nasabah bank diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan seiring dengan maraknya kasus penipuan seperti ini.
Berdasarkan laporan dari Komisi Perdagangan Federal AS, Selasa (7/5/2024), berikut merupakan empat jenis penipuan perbankan yang sering terjadi.
1. Situs Web Bank Palsu
Situs web bank palsu merupakan salah satu modus yang banyak dilakukan oleh para penipu. Tak sedikit nasabah yang terkecoh karena tidak memastikan keaslian situs web bank yang dikunjungi. Biasanya, para penipu membuat salinan dari situs web bank-bank besar.
Modus ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pribadi nasabah yang nantinya akan digunakan login ke akun bank nasabah yang menjadi korban. Adapun, hal yang perlu dilakukan untuk menghindari penipuan seperti ini adalah pastikan keaslian situs web bank yang akan dikunjungi.
2. Aplikasi atau Ekstensi Berbahaya
Mengunduh aplikasi atau memasang ekstensi browser merupakan hal yang sering dilakukan oleh pengguna ponsel. Namun, selalu waspada karena ada beberapa aplikasi dan ekstensi browser yang dirancang untuk melacak penggunaan perangkat ponsel dan mengakses kata sandi ataupun informasi pribadi yang ada di dalam ponsel.
Apabila ingin mengunduh aplikasi atau ekstensi browser, pastikan berasal dari sumber yang resmi dan terpercaya. Kemudian, sebelum menyetujui persyaratan aplikasi atau ekstensi baru, bacalah ketentuannya dengan. Apabila terlihat ada yang mencurigakan, segera hapus karena ada kemungkinan bahwa aplikasi tersebut berbahaya.
3. E-mail, Pesan, atau Panggilan Palsu
Mendapat e-mail, pesan, atau panggilan dari pihak bank merupakan hal yang wajar. Pada kasus penipuan bank, biasanya seseorang yang berpura-pura menjadi pegawai bank akan meminta nasabah untuk memverifikasi informasi pribadi.
Hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari penipuan seperti ini adalah mengunjungi web bank secara terpisah dan hubungi pihak customer service melalui informasi kontak yang tertera untuk memverifikasi apakah memang ada masalah dengan akun bank atau tidak.
4. Akun Palsu
Dalam penipuan jenis ini, penipu biasanya mencuri informasi pribadi nasabah bank untuk membuka rekening atas nama korban. Mereka kemudian dapat menggunakan rekening dan menguras saldo korban.
Adapun, yang bisa dilakukan untuk menghindari hal seperti ini adalah selalu menggunakan multi-factor authentication, seperti kata sandi atau kode teks untuk masuk ke dalam rekening bank. Langkah ekstra ini akan mempersulit para penipu untuk mengakses informasi pribadi dan masuk ke akan nasabah bank.
Hal-hal yang dilakukan penipu biasanya jadi hal-hal yang wajar yang tidak disadari oleh korbannya. Maka dari itu, nasabah bank perlu selalu waspada dan mengenali tanda-tanda penipuan agar dapat terhindar dari potensi terkena penipuan.
Sumber: detik.com